Posts

3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Image
  3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid Oleh : Ariyanto, S.Pd. SMAN 1 Kertosono CGP Angkatan 4 Kab. Nganjuk   Menerapkan Program Meningkatkan Budaya Literasi dengan Program Salas Saku ( Satu Kelas Satu Buku)   PERISTIWA(FACT)       1. Latar Belakang Program  Guru Penggerak  ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid; serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila..   Pada Modul 3.3. dalam pendidikan guru penggerak ini mengupas tentang pengelolaan program sekolah yang berdampak pada murid. Ada dua hal menarik yang dijelaskan dalam modul ini, diantaranya adalah tentang MELR : Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (monitoring, evaluasi, pembelajaran, dan pelap

3.1.a.9. Koneksi Antarmateri

Image
  3.1.a.9. Koneksi Antarmateri  Oleh: Ariyanto, S.Pd. SMAN 1 Kertosono 1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil? Adapun pratap triloka dalam pendidikan sebagai sistem among yang diusung oleh KHD antara lain : Ing ngarsa sung tuladha , maknanya adalah, seorang guru menjadi teladan bagi muridnya. Ing madya mangun karsa, maknanya, seorang guru menjalin komunikasi yang baik dengan muridnya. Tut wuri handayani, yaitu peran guru sebagai motor penggerak yang memotivasi serta mendorong muridnya berkembang sesuai potensinya. Kaitannya dengan pengambilan keputusan, seorang pemimpin (guru) harus mampu mengambil sebuah keputusan yang tepat, arif, bijaksana, dan berpihak kepada siswanya. Seorang pemimpin (guru) harus mampu menjadi teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya (siswa), seorang pemimpin (guru) harus mampu membangun semangat orang-orang yang dip

KESEPAKATAN KELAS

Image
  Membuat Kesepakatan Kelas Kesepakatan kelas tidak hanya soal peraturan di dalam kelas yang harus ditaati murid dan memberi konsekuensi bagi yang melanggarnya. Dalam membuat kesepakatan kelas, dibutuhkan keterlibatan antara guru dengan murid untuk saling menyepakati bagaimana kondisi kelas yang diinginkan. Adanya kesepakatan kelas, akan memandu murid untuk senantiasa komitmen terhadap kesepakatan yang telah disepakati bersama. Dalam membuat kesepakatan kelas, pastikan semua pihak terlibat didalamnya. Semua murid mengambil perannya masing-masing. Semua murid menggunakan haknya untuk dapat menyampaikan pendapatnya tentang impian terhadap kelasnya serta suasana pembelajaran yang ada didalamnya. Kesepakatan kelas memuat hal-hal yang dianggap penting. Kesepakatan kelas juga harus dapat dipahami oleh semua pihak. Kesepakatan kelas dibuat dengan bahasa yang mudah dipahami siswa, megandung kata-kata positif, dibuat secara tertulis sehingga bisa dilihat sewaktu-waktu. Direfleksikan secara berk

2.3.a.9. Koneksi Antarmateri Coaching- Ariyanto, S.Pd.

Image
  ARIYANTO, S.Pd. SMAN 1 KERTOSONO CGP ANGKATAN 4 KAB. NGANJUK Pengertian Coaching Coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee ( Grant,  1999).  Dalam proses coaching mengandung kolaborasi yang bermakna Kemitraan: hubungan coach dan coachee adalah hubungan yang setara, artinya dalam membantu coachee, seorang coach tidak memperlihatkan otoritas yang lebih tinggi Memberdayakan:  Dalam hal ini, dengan sesi  coaching  yang ditekankan pada bertanya reflektif dan mendalam, seorang  coach  menginspirasi coachee untuk menemukan jawaban-jawaban sendiri atas permasalahannya. Optimalisasi :  Selain menemukan jawaban sendiri, seorang  coach  akan berupaya memastikan jawaban yang didapat oleh  coachee  diterapkan dalam aksi nyata sehingga potensi  coachee  berkembang. Coaching  dalam konteks pendidikan T